Rafael Grossi, direktur jenderal pengawas nuklir PBB, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), mengatakan sentrifus di Fordow, salah satu fasilitas pengayaan nuklir terpenting Iran, "tidak lagi beroperasi" menyusul serangan AS.
"Berdasarkan citra satelit, kami dapat menarik kesimpulan yang cukup tepat mengenai konsekuensi dari pengeboman tersebut," kata Grossi kepada stasiun radio Prancis Radio France Internationale, Kamis.
"Mengingat kekuatan bom-bom ini dan karakteristik teknis sentrifus, kami tahu bahwa sentrifus itu tidak lagi dapat dioperasikan, semata-mata karena getarannya, yang menyebabkan kerusakan fisik yang besar dan serius," kata Grossi.
"Saya tahu pabrik itu dengan sangat baik, itu adalah jaringan terowongan dengan berbagai jenis aktivitas," kata Grossi. "Apa yang kami lihat di gambar kurang lebih sama dengan aula pengayaan, itulah yang terkena dampaknya."
Parlemen Iran pada hari Rabu memilih untuk menangguhkan kerja sama dengan IAEA, menurut media pemerintah.
Dalam wawancara yang disiarkan di televisi hari Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan kepada Al Jazeera bahwa instalasi nuklir negara itu “rusak parah” setelah “serangan berulang” oleh Israel dan AS.
Post a Comment