Hamas mengatakan telah menyetujui usulan gencatan senjata baru sementara mediator mendesak dimulainya kembali perundingan

 


Hamas mengatakan pihaknya telah menyetujui proposal gencatan senjata Gaza yang baru sementara mediator dari Qatar dan Mesir mendorong dimulainya kembali perundingan menjelang serangan besar Israel terhadap Kota Gaza.


Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan telah menerima proposal baru yang diajukan pada hari Minggu oleh Qatar dan Mesir.


Basem Naim, anggota senior biro politik Hamas, mengatakan di media sosial, "Gerakan ini telah menerima proposal baru dari para mediator. Kami berdoa agar Tuhan memadamkan api perang yang melanda rakyat kami."


Dua pejabat Israel mengatakan kepada CNN bahwa Israel telah menerima tanggapan Hamas dari para mediator. Salah satu pejabat Israel mengatakan bahwa posisi pemerintah tidak berubah, termasuk menyerukan pembebasan semua sandera, pelucutan senjata Hamas, dan kontrol keamanan Israel atas wilayah yang dikepung.


Proposal ini menandai upaya baru para mediator untuk memulai kembali negosiasi yang gagal pada bulan Juli , memadamkan harapan terbaik untuk menghentikan pertempuran selama berbulan-bulan. Proposal ini juga memupuskan peluang berakhirnya perang dalam waktu dekat, dan kabinet keamanan Israel baru-baru ini memilih untuk meningkatkan eskalasi konflik dan menduduki Kota Gaza.


Operasi yang baru disetujui tersebut meningkatkan tekanan pada mediator untuk memperbarui pembicaraan dan mengamankan kesepakatan dalam upaya untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih buruk di Gaza.


Usulan baru ini mengikuti erat rencana gencatan senjata terakhir yang dibahas sebelum negosiasi gagal bulan lalu.


Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada CNN bahwa proposal tersebut menyerukan pembebasan 10 sandera hidup dan 18 sandera mati. Para sandera akan dibebaskan dengan imbalan 140 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup dan 60 tahanan yang menjalani hukuman lebih dari 15 tahun. Israel juga akan membebaskan semua tahanan anak di bawah umur dan perempuan Palestina, kata pejabat tersebut.


Menurut seorang diplomat yang mendapatkan pengarahan mengenai negosiasi tersebut, mediator Qatar dan Mesir berhasil mencapai terobosan yang mempertahankan 98% proposal terakhir dari utusan AS Steve Witkoff, yang sebelumnya telah disetujui Israel. Para mediator menekan Hamas untuk menerima proposal tersebut.


Usulan tersebut mencakup gencatan senjata di mana pasukan Israel dikerahkan kembali ke garis yang ditentukan dalam usulan Witkoff, sementara bantuan kemanusiaan mengalir deras untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk di Gaza.


Langkah ini membuka jalan untuk mencapai kesepakatan komprehensif dengan cara terbaik tanpa membahayakan nyawa para sandera melalui operasi militer intensif lebih lanjut dan menghindari memburuknya situasi kemanusiaan bagi rakyat Gaza, yang sudah sangat menderita, ujar diplomat tersebut. Hal ini juga menandai awal dari jalan menuju solusi komprehensif, tambah diplomat tersebut.


Sebuah sumber regional yang terlibat dalam perundingan Gaza mengatakan kepada CNN bahwa Hamas "bersikeras" pada "jaminan tertulis Amerika" untuk gencatan senjata "setelah 60 hari." Hamas ingin AS memastikan bahwa Israel tidak kembali berperang, kata sumber tersebut kepada CNN. Negosiasi gencatan senjata terbaru, yang gagal pada bulan Juli, berfokus pada gencatan senjata 60 hari dan pembebasan sekitar setengah dari 50 sandera yang tersisa.


Seorang diplomat lain yang terlibat dalam negosiasi tersebut mengatakan, “Mengingat perkembangan yang ada, Mesir dan Qatar akan memberikan undangan kepada Steve Witkoff untuk datang ke Kairo.”


Perdana Menteri Qatar sekaligus Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani tiba di Mesir untuk membahas perundingan gencatan senjata, ungkap pejabat Mesir, Senin. Para pejabat Qatar bertemu dengan Witkoff akhir pekan lalu di Spanyol.

Post a Comment

Previous Post Next Post