Pelari maraton tertua di dunia, Fauja Singh, yang masih berkompetisi setelah berusia 100 tahun lebih dari satu dekade lalu, meninggal dunia dalam kecelakaan tabrak lari pada hari Senin, menurut kepolisian India. Ia berusia 114 tahun.
Lahir di pedesaan India pada tahun 1911 sebelum kemudian pindah ke London, Singh mendapat julukan "Tornado Berturban" setelah ia mulai berlari maraton di akhir usia 80-an. Ia berhasil menyelesaikan sembilan dari 26,2 mil lomba lari tersebut.
Ia dianggap sebagai pelari maraton tertua di dunia, meskipun tidak pernah memperoleh Rekor Dunia Guinness karena ia tidak memiliki akta kelahiran.
Menurut polisi India, sebuah kendaraan tak dikenal menabrak Singh saat ia sedang berjalan di jalan dekat desa asalnya, Beas, di negara bagian Punjab, India barat laut.
Dia dikirim ke Rumah Sakit Srimann di distrik Jalandhar di mana dia meninggal karena cedera yang diderita di kepala dan tulang rusuknya, kata Kepala Kepolisian Pedesaan Jalandhar, Harvinder Singh Virk.
"Kami sedang mengidentifikasi kendaraan tersebut. Kami menggunakan rekaman CCTV di area tersebut untuk melacak kendaraan tersebut dan telah mengirimkan tim untuk menyelidikinya," ujar inspektur tersebut kepada CNN, seraya menambahkan bahwa seorang pejalan kaki menyaksikan kecelakaan tersebut.
Perdana Menteri India Narendra Modi memimpin penghormatan nasional, menyebut Singh sebagai “atlet luar biasa dengan tekad luar biasa.”
Singh baru mulai berlari maraton ketika ia berusia 89 tahun, setelah ia pindah ke Inggris menyusul kematian istri dan putranya.
"Berlari menunjukkan kebaikan kepadaku dan menghidupkanku kembali dengan membuatku melupakan semua trauma dan kesedihanku," ujarnya kepada CNN dalam sebuah wawancara ketika ia berusia 102 tahun.
Ia berlari maraton pertamanya setelah hanya beberapa bulan berlatih, dan mencapai rekor terbaik pribadinya lima jam 40 menit di Toronto Waterfront Marathon 2003 tiga tahun kemudian.
Pada tahun 2011, Singh kembali ke Toronto, di mana ia menjadi orang berusia seratus tahun pertama yang tercatat menyelesaikan maraton, finis dalam waktu delapan jam 11 menit enam detik.
Hal itu sangat berbeda dengan masa kecilnya yang sederhana di India, saat ia tidak dapat berjalan hingga usia lima tahun karena kelemahan kakinya.
Perlombaan terakhirnya adalah di Hong Kong, rute sepanjang 10 kilometer, pada tahun 2013, setahun setelah ia membawa obor Olimpiade London 2012.
Meskipun sukses, prestasinya tidak pernah diakui oleh Guinness World Records karena ia tidak memiliki akta kelahiran. Namun, ia menerima surat dari Ratu Elizabeth dari Inggris yang mengucapkan selamat ulang tahun ke-100.
"Saya sangat menyukai sepatu lari saya, saya sangat menyukainya. Saya memakainya untuk kesenangan. Saya tidak bisa membayangkan hidup saya tanpanya," ujarnya, saat berusia 102 tahun.
Post a Comment